Fisika sering dianggap sebagai ilmu yang sangat susah. Fisika sering dianggap ilmu yang sangat sulit. Fisika dianggap penuh dengan persamaan matematika yang rumit yang hanya dapat dipahami oleh segelintir orang.
Saya sudah puluhan tahun mempelajari Fisika, dan fisika tidak demikian. Fisika telah dibuat rumit oleh orang-orang yang tidak terlalu mendalami fisika. Fisika menjadi rumit ketika disampaikan oleh orang-orang yang hanya mempelajari fisika dari penyelesaian soal-soal. Fisika dibuat rumit oleh guru sekolah atau guru bimbel yang hanya fokus pada cara-cara cepat menyelesaikan soal-soal fisika. Dengan cara pembelajaran seperti itu maka fisika menjadi kehilangan esensi. Yang nampak hanyalah pelajaran matematika dengan dengan soal-soal berbau fisika.
Memang saat belajar fisika kita sering berhadapat dengan rumus. Mengapa rumus itu perlu? Karena dengan rumus kita bisa memprediksi sesuai tanpa perlu melakukan pengukuran. Jadi, rumus mempermudah kita memahami alam. Ketika ahli akan meluncurkan satelit maka rumus fisika memungkinkan perhitungan berapa kecepatan roket, merapa muatan roket, bagaimana lintasan yang harus diambil, berapa kecepatan satelit saat dilepas di orbitnya, dan sebagainya. Coba bayangkan kalau tidak aada rumus fisika. Tidak akan mungkin dilakukan peluncuran satelit sehingga tidak akan ada komunikasi, tidak ada internet, tidak ada penerbangan pesawat yang aman, dan sebagainya.
Soal-soal yang dimunculkan di sini adalah soal yang berbasis data riil. Bukan soal seperti sebuah batu atau sebuah benda yang umum dijumpai pada soal-soal fisika selama ini. Soal-soal semacam ini hanya menunjukkan bahwa fisika adalah ilmu yang tidak terlalu penting.
Penggunaan data rill pada soal-soal dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Fisika adalah ilmu yang sangat penting dalam teknologi. Memang membuat soal seperti ini menjadi lebih sulit karena harus menelusuri sejumlah referensi.
Silakan dibaca dan diberi komentar. Semoga bermanfaat
Prof. Dr.Eng. Mikrajuddin Abdullah
1) Juara 1 Dosen Berprestasi ITB tahun 2010
2) Juara 1 Dosen Berprestasi tingkat Nasional tahun 2010
3) Penerima Penghargaan Putra NTB Utama tahun 2017
4) Penerima Habibie Awards tahun 2018
Google Scholar:
https://scholar.google.com/citations?user=mtsqZw8AAAAJ&hl=en&oi=ao
Info FMIPA – ITB
https://fmipa.itb.ac.id/penghargaan-dosen-fmipa/
Publikasi sampai saat ini (hanya di jurnal internasional yang di-list)
Paragon Innovation Summit: INSPIRING LECTURES (2018)
Para dosen seluruh Indonesia peserta seleksi Dosen Berprestasi Tingkat Nasional 2010, tanggal 12-15 Juli 2010 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta
Beberapa BUKU
Buku pertama yang ditulis saat “pulang sekolah” dari Jepang
Buku tentang nanosains pertama yang ditulis orang Indonesia
Buku yang ditulis selama 13 tahun (sekitar 2.000 halaman). Sekarang dalam proses cetak di Penerbit Erlangga. Kalau digoogling, akan ditemukan tautan ada di mana-mana.
Isinya berat, biar mahasiswa fisika saja yang melakoninya
Kalau ini lebih berat. Biar mahasisa S2 dan S3 Fisika saja yang menanggung beban.
Kalau yang ini, cukup dibaca para dosen yang pengen jadi profesor.
Bagi periset bidang material, bolehlah baca ini
Kalau yang ini, cocok bagi yang kepingin tulis makalah ilmiah
Biar sedikit kelihatan Ustadz
Ditulis dalam rangka memperingati 200 tahun letusan dahsyat Tambora 1815.