021) “Rem Darurat” Kendaraan Yang Mengalami Rem Blong di Turunan

Banyak kecelakaan lalulintas di tanjakan, khususnya saat kendaraan bergerak turun. Umumnya kecelakaan rersebut disebabkan rem blong. Rem blong disebabkan rem pada roda tidak sanggup lagi menahan kendaraan yang bergerak turun karena beban terlalu besar. Ini berakibat kampas rem bisa terbakar atau lepas sehingga kendaraan tidak lagi dapat direm. Di samping beban yang melebihi kapasitas, tindakan sopir yang mematikan mesin saat turun juga turut andil dalam kecelakaan tersebut.

Jika mesin dimatikan maka hanya rem pada roda yang menahan kendaraan. Rem ini bisa saja tidak sanggup menahan kendaraan yang melebihi kapasitas. Tetapi jika mesin dihidupkan pada gigi rendah (kendaraan bergerak lambat tapi daya sangat tinggi) maka mesin ikut merem kendaraan. Mesin yang bergerak lambat menahan kendaraan yang akan melaju kencang karena turunan.

Peristiwa rem blong telah banyak merenggut jiwa. Korban umumnya adalah penumpang kendaraan. Namun orang yang berada di jalan pun bisa ikut menjadi korban. Pertanyaannya, apakah tidak ada cara untuk menyelamatkan kendaraan yang sedang mengalami rem blong? Minimal mengurangi resiko yang ditimbulkan.

Saya jadi kepikiran dengan pesawat tempur yang sedang mendarat di landasan pendek. Pesawat berkecapatan sangat tinggi tersebut dapat berhenti di landasan pendek karena membuka parasut saat menyentuh landasan. Lihat Gambar 21.1. Parasut memberi gaya hambat tambahan sehingga pesawat tidak keluar melewati ujung landasan.

Gambar 21.1 Pesawat tempur membuka payung saat mendarat di landasan pendek (sumber gambar fitur: youtube.com/watch?v=2sWzzCSH1e4)

Dari fenomena ini saya berpikiran apakah mungkin kendaraan besar (bus, truk) dilengkapi dengan alat pengereman tambahan (darurat) untuk jaga-jaga kalau terjadi peristiwa rem blong? Tentu bukan parasut. Karena parasut hanya efektif kalau kecepatan sangat tinggi. Lalu apa?

Saya punya ide aneh seperti pada Gambar 21.2. Di bagian belakang sisi bawah bus atau truk dilengkapi dengan semacam jangkar yang dilengkapi dengan kawat baja dan pegas yang sangat kuat. Kalau perlu tidak satu, setapi satu pasang di sisi kiri dan kanan. Kemudian pada jalan menurun dibuat semacam gundukan yang mengandung cincin-cincin baja yang tertancap kuat. Gundukan dibuat dengan spasi tertentu di sepanjang turunan yang dianggap sangat rawan.

Gambar 21.2 Desain “aneh” yang terpikir untuk memberikan penghambat pada kendaraan yang mengalami rem blong.

Ketika kendaraan mengalami rem blong maka jangkar diturunkan hingga menyentuh jalan. Ketika mencapai cincin baja, diharapkan ada mata jangkar yang masuk ke dalam cincin dan terkait ke situ. Mobil akhirnya mengalami gaya tarik ke belakang. Karena adanya per maka mobil tidak bergenti tiba-tiba, tetapi berhenti secara perlahan bersaman dengan peregangan pegas. Dan akhirnya berhenti total sebelum masuk jurang atau menabrak dinding.

Fungsi jangkar ini mirip dengan jangkar yang menahan kapal saat bersandar seperti pada Gambar 21.3.

Gambar 21.3 Kapal ditahan oleh jangkar sehingga tidak terbawa ombak (sumber gambar: Kata data)

Ini baru ide. Perlu riset lebih lanjut untuk melihat potensi aplikasinya.

Sumber gambar fitur: Tribun Kaltim

Jika merasa bermanfaat, silakan share dan like:

Leave a Reply